Rofiqatus Syarifah

Guru di SDN Dabasah 1 Bondowoso ...

Selengkapnya
Navigasi Web
KAU TELAH MEMBUNUHKU

KAU TELAH MEMBUNUHKU

 

Oleh: Rofiqatus Syarifah, S.Pd.I

Guru SDN DABASAH 1 BONDOWOSO

Tantangan ke-84

#Tantangan Guru Siana

Hari demi hari kulalui. Menjadi pelayan di kafe ini. Tidak mudah untuk menjalaninya. Karena ada cobaan yang harus kulalui. Benar-benar menguji kesabaran ini.

Saat senja berganti malam, para pelanggan mulai berdatangan. Tepatnya bersamaan dengan shalat maghrib. Sering kali aku shalat di akhir waktu. Hampir-hampir masuk waktu isyak. Karena harus melayani pelanggan terlebih dahulu.

Terkadang, tak ada waktu untuk menunaikan kewajiban shalat. Akhirnya, kewajiban shalat sering ditinggalkan.

Lingkungan tempat bekerja sangatlah menentukan.  Lambat laun mulai terpengaruh oleh kebiasaan teman-temanku.

Tak pernah melaksanakan shalat lima waktu. Uang hasil kerja habis untuk membeli rokok. Aku mulai kecanduan merokok. Karena teman-temanku sering mengajak untuk merokok. Awalnya hanya mencoba, akhirnya kecanduan juga.

Aku mulai jarang memberi uang kepada ibuku di rumah.

Namun Beliau tak pernah marah. Tak pernah pula menegurku.

Ibu mengira, hasil kerjaku digunakan untuk biaya sekolah.

Akhirnya, Allah memberikan teguran untukku.

Aku jatuh sakit. Batuk berkepanjangan yang tak kunjung sembuh. Hampir sebulan tidak kesekolah dan tidak bekerja di kafe.

Ibu menyuruhku untuk periksa ke dokter.  Akupun menurutinya. Berharap akan mendapat obat yang bisa menyembuhkan penyakit ini.

Beberapa kali harus melakukan pemeriksaan. Ibu dan kedua kakakku senantiasa menemani. Memberikan semangat kepadaku.

Hingga akhirnya, dokter mulai memvonis penyakitku. Aku menderita kanker paru-paru. Tidak nanggung-nanggung sudah stadium 4.

Aku terkejut bukan kepalang. Menangis sejadi-jadinya. Tak pernah aku bayangkan sebelumnya. Ibu dan kedua kakakku memelukku, menguatkanku.

“Sabar nak, kamu pasti sembuh.”

“Kita akan berusaha demi kesembuhan kamu.”

Aku tak bisa berkata-kata.

Ini mungkin teguran Allah untukku. Karena dosa-dosaku. Yang sudah melalaikannya.

Tak peduli dengan kondisi keluargaku. Menghabiskan uang hanya demi kesenangan semata. Kesenangan dunia yang semu.

Rokok telah membunuhku. Rokok telah menghancurkan hidupku.

Ya Allah ampunilah aku. Ampuni segala kehilafanku.

 

Bondowoso/07/04/2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kisah yang mengingatkan. Sukses selalu dan barakallahu fiik

07 Apr
Balas

Terima kasih pak EkoMasih belajar juga

07 Apr
Balas

Bagus bun ceritanya. Pesan moralnya nyampe ini bun... Sukses selalu bun.. Aamiin

07 Apr
Balas

Pembelajaarn yg sangat berharga dalam artikel ibu..suka sekali bu..ya Allah..ini bagus utk cerita pada anak anak SMA,,,salam

07 Apr
Balas

Ini mirip kisah tetangga ku....Lanjutkan...!!!

07 Apr
Balas

Terima kasih

07 Apr



search

New Post